Wednesday, December 27, 2017

Pengertian dan Sejarah Karakteristik Design WPAP

Awal Kemunculan WPAP



WPAP ( Wedha's Pop Art Potrait ), kata Wheda diambil dari nama penciptanya aliran design ini Wedha Abdul Rasyid lahir di Pekalonga, Jawa Tengah, tanggal 10 Maret 1951. Wedha mulai menjadi seorang seniman grafis sekitar tahun 1970. Dan mulai masuk dalam industri media percetakan majalah Hai tahun 1977. Wedha banyak membuat ilustrasi karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya, salah satu yang terkenal adalah karya fiksi Lupus dalam industri majalah itu beliau juga mengerjakan potret para tokoh dunia yang menjadi liputan majalah tersebut.


Wedha Abdul Rasyid ( Bapak Ilustrator Indonesia )

Pada tahun 1990, saat umurnya genap 40 tahun Wedha kemudian berencana untuk memiliki gaya baru dalam menggambar ilustrasi wajah, dikarenakan kelelahan dan semakin sulit untuk menggambar bentuk wajah yang realistic dan detil, ditambah dengan penghilatannya yang sudah tidak setajam waktu Wedha muda dulu. Wedha mencoba ilustrasi wajah dengan gaya kubisme, tanpa disadari teknik ilustrasi yang digunakan oleh Wedha justru semakin populer dan berkembang menjadi bagian dari gaya pop art sampai sekarang, sehingga keluarlah gaya ilustrasi ini sering disebut dengan WPAP ( Wheda's Pop Art Potrait )
 
Puncak perkenalan ilustrasi garafis WPAP adalah ketika  Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara yang bernama Gumelar sangat tertarik dan kagum ketika melihat hasil karya seni design milik Wedha tersebut, dan bermaksud memperkenalkan aliran seni ini keseluruh Indonesia hingga seluruh dunia, sehingga banyak sekali komunitas seni yang sangat menyukai aliran seni tersebut. Kepopuleran teknik ilustrasi grafis milik Wedha menjadikannya sebagai bapak ilustrasi indonesia di kalangan komunitas seni bahkan para seniman menamakan aliran seni ini sebagai aliran Wedhaisme. 

Karakteristik Design WPAP


Design WPAP merupakan gaya ilustrasi potret manusia yang didominasi bidang-bidang datar denga banyaknya warna yang dimasukan ( dikenal dengan sebutan foto norak berkotak ), terlihat seperti bidang datar yang bertimpa satu sam lain tetapi memiliki pola terhadap acuan design yang akan dibuat. Bagian sulitnya akan terasa ketika akan menyesuaikan dengan bayangan dan garis tegas wajah, sehingga akan semakin sulit memainkan warna yang sesuai dengan bayangan antara gelap, terang, dan arah datangnya cahaya. Semakin banyak warna yang digunakan akan semakin sulit menyatukan setiap garis geometris yang saling bertemu, begitu juga sebaliknya.


Hal yang dikemukakan dalam teknik grafis WPAP adalah ilusrtasi, karena Wedha adalah seorang ilustrator majalah, maka menjadikan foto asli sebagai acuan dasar maka akan semakin sulit karena harus memiliki kesesuaian garis tegas yang berbanding terbalik dengan wajah yang memiliki lekuk wajah yang cukup rumit. dan gelap terang warna yang akan digunakan. Semakin banyak garis tegas yang digunakan maka penggunaan warna akan semakin banyak, permainan warna sendiri harus sesuai dengan bayangan agar hasilnya tidak terlihat datar.



Terima kasih sudah mampir keblog kami, jangan lupa follow social media kami untuk desain lain yang lebih menarik, beri komen dibawah dan jangan lupa share arikel ini bila artikel ini cukup menarik membantu pembaca sekalian.